Di bawah ini adalah kutipan tanya-jawab antara beberapa penanya yang berbeda dengan KH. Abdullah Gymnastiar yang akrab dipanggil “Aa Gym”.
Aa, saya seorang mahasiswa semester III sebuah perguruan tinggi. Saat ini saya sedang mempunyai masalah pelik. Saya sedang jatuh cinta pada teman sefakultas, tapi beda jurusan. Aa, di satu sisi saya ngebet banget sama dia, tapi sisi lain saya takut kalau rasa cinta ini akan menjerumuskan. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana pandangan Islam tentang cinta? Bagaimana mengalihkan rasa cinta kepada makhluk ini menjadi cinta kepada Allah, karena saya sangat tersiksa, sedangkan untuk mengungkapkannya terus terang belum sanggup?
Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta tidak akan hidup normal. Tapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat. Allah subhanahu wata’ala berfirman, ”Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik (QS. Al-Imran: 14). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah bersabda, “Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Cinta memang sudah ada di dalam diri kita, di antaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita. Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah. Cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendak diri. Orang yang cinta pada Allah akan menjadikan keridhaan Allah sebagai tolak ukurnya. Ada juga cinta yang menjadi cobaan yang cenderung menjurus maksiat. Dan, inilah yang paling berbahaya karena cenderung tidak terkendali dan membutakan. Bila cinta ini diperturutkan, maka rasa malu akan semakin berkurang, ibadah menjadi kering, dan hati menjadi mati. Continue reading
Filed under: AA GYM | 4 Comments »